Serpihan-serpihan kepedihan dalam bingkai kenangan nan indah dan impian nan mesra kembali menyayat kalbu.
Namun, semua telah pergi,
semua telah lenyap dihapus hawa pecundang makna.
Ratap aza pada jejak langkah tertinggal
hanya fatamorgana dihari terik.
Relung enggan memapar rindu
Tangan enggan melepas peluk
Tak bisa kembali bertutur akur dalam kisah
Tak bisa bibir melepas kecup pada kening tak bertuan gadis.
Aku tak mampu menahan duka
Juga tak mampu menahan tangis
Lalu
Air mata bersetubuh bumi
bergeliat pada lekuk-lekuk tanah
Jalan kini tak lagi satu
Tujuan tak lagi sama
Kisah terkatung dalam deraian bingung. |
Minggu, 25 Mei 2014
SEPENGGAL KISAH DIBALIK CADAS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar