dibesarkan dengan kerikil-kerikil bumi.
Akulah putera batu
Mengais tanah dicelah batu dengan simpul senyum terkatup.
Akulah putera batu
Berkelana dipadang batu mencari hidup.
Akulah putera batu
Yang menantang adalah musuh yang harus disingkirkan.
Air mata adalah hujan,
Nafas adalah badai,
Teriakan adalah halilintar,
Kata adalah sumpah.
Kejar akan terus ku kejar penguasa jin sabana kalbu,
'kan ku penggal kepala yang menghina.
Akulah putera batu
Mencari mati demi harkat,
Membenam duka tak tampak.
Kisahku bukan kisahmu,
Ceritaku bukan ceritamu.
Jangan mengusik hidupku.
Janganlah bertepi pada muara beronak cadas.
Nyawamu taruhan bukan ulahku..........
Sekedar ingat padamu sahabat.
Bersiaplah menghadap petaka hidup.
Biarlah putera batu berkelana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar